Kabar Kalteng

Bidang P2P Gelar Peningkatan Kapasitas Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan TCK-EMT

yl
Bidang P2P Gelar Peningkatan Kapasitas Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan TCK-EMT

Hai Kalteng - Palangka Raya - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) melalui bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan TCK-EMT, bertempat di Hotel Neo Palma Palangka Raya, Kamis (19/9/2024).

Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Bidang P2P Riza Syahputra saat membuka kegiatan menyampaikan bahwa Kalimantan Tengah merupakan Provinsi yang juga memiliki kejadian bencana alam dengan kualitas yang cukup tinggi untuk membuat orang mengalami kesakitan, misalnya bencana asap dan banjir, begitu juga dengan kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan yang cukup tinggi. “Kondisi ini menyebabkan perlunya keterampilan lebih yang harus dimiliki petugas dalam upaya penyelamatan jiwa dan penyembuhan korban. Peningkatan kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB tersebut dengan langkah-langkah yang terprogram dan akurat, sehingga proses penanggulangannya menjadi lebih cepat dan akurat,” ujarnya.

(Baca Juga : Pemprov. Kalteng Gelar Silaturahmi Dengan Ketua Umum PP PERGUNU)

Bidang P2P Gelar Peningkatan Kapasitas Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan TCK-EMT

Menurutnya, kejadian bencana dan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular masih menjadi masalah yang serius bagi masyarakat Kalimantan Tengah. Pada beberapa daerah berdampak bencana pada angka kesakitan dan kematian yang terus meningkat dan tidak mustahil akan berdampak buruk pada kelangsungan suatu wilayah. Kondisi ini menyebabkan perlunya peningkatan sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB tersebut dengan langkah-langkah yang terprogram, bersinergi dan komprehensif, sehingga proses penanggulangannya menjadi lebih cepat dan tepat. “Sepanjang tahun 2023 sampai dengan 2024, Krisis Kesehatan/Bencana Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Tengah mencatat bahwa Bencana Alam masih mendominasi, dan akan diikuti dengan tingginya kasus yang menimbulkan KLB/Wabah. Dari data, bahwa sebanyak 1.295 Bencana Alam seperti Banjir, Longsor, dan Kebakaran Hutan,” terangnya.

Kemudian, disusul dengan Bencana Non Alam yang saat ini muncul penyakit baru seperti Hepatitis Akut Unknown, Monkeypox, dan Gangguan Ginjal Akut Pada Anak (GG APA) menjadi perhatian yang sangat serius bagi nasional dan perlu diwaspadai bersama. Pesatnya mobilitas manusia antar negara serta globalisasi perdagangan barang dan hewan berimplikasi dengan meningkatnya secara drastis jalur perdagangan barang dan hewan, yang akan meningkatkan faktor patogen dan vektor penyakit di seluruh dunia. Beberapa faktor pendukung besarnya risiko tersebut termasuk industrialisasi dan terjadinya perubahan iklim.

“Menanggapi tingginya bencana alam maupun non alam yang sering terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah, maka Dinas Kesehatan Prov. Kalteng melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Tim Manajemen Krisis Kesehatan dan TCK-EMT yang bertujuan untuk meningkatkan penanggulangan krisis Kesehatan, menurunkan resiko KLB/Wabah penyakit pada saat terjadi bencana dan memperkuat sistem ketahanan kesehatan terutama dalam penanggulangan krisis kesehatan dan bencana,” bebernya.

Disampaikan pula, peningkatan kapasitas SDM Bidang Kesehatan adalah upaya-upaya yang dilakukan dalam mendukung kegiatan pengelolaan krisis kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petugas kesehatan dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana.

“Besar harapan kami setelah selesai kegiatan ini akan terjadi sinkronisasi, kesamaan pemahaman dan persepsi antara LP/LS terkait, yang dinyatakan dalam satu koordinasi dan tindak lanjut bersama dalam penanggulangan krisis kesehatan, KLB dan bencana yang terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah,” tutupnya. (Sumber : Diskominfo Kalteng)